Selasa, 17 Desember 2013

Laa tahzan :")



Masih teringat jelas suka duka awal hijrah dulu..
Tepatnya saat kelas 2 SMP semester II, aku mulai bisa menangkap hidayah Allah. Hidayah itu umpama setetes air dari syurga yang sebenarnya sudah Allah bagikan kepada semua hamba-Nya, tapi itu semua tergantung kita apakah mau menerimanya atau menolaknya.

Cobaan demi cobaan teruss datang silir berganti.
Masih ingat betul, saat itu berangkat hari minggu ke sekolah untuk latihan upacara dengan pakaian rok + hem + bergo. Itu awalku hijrah, walaupun belum syar'i. Sempat ada suara-suara sumbang yang mengiringi awal-awal hijrah. Misalnya, "sok alim banget sih!", "sok ustadzah", "mau ceramah dimana?"

Pengen nangis ditempat sebenarnya, tapi malu \:D/
Yah.. akhirnya hanya bisa nangis di dalam hati, dan membalas kata-kata itu dengan senyum dan menjawab "aamiin". Terus dan terus suara-suara itu mengikuti setiap jejakku. Tapi selalu ku yakinkan diriku, bahwa itu adalah ujian, itu adalah ujian, dan itu adalah UJIAN.

Belum selesai ujian itu, ada ujian lagi yang datang. Yaitu, teman yang dulu kelas 7 sangaattt dekat, perlahan menjauh. Entah kenapa, aku sendiri juga ndak ngerti kenapa tiba-tiba dia jadi spt itu. Apa mungkin karna keputusan untuk berhijrah? Allahu' :"
Sempat terfikir untuk berhenti dari hijrahku ini. Dengan alasan, ndak mau temanku itu menjauh, dan bosan juga tak tahan dengan omongan-omongan miring tentang diriku.

Tapi selalu saja Allah hadirkan pelangi disetiap hujan, kebahagiaan disetiap kesedihan. Allah kirimkan aku akhwat sholeha, yaa walaupun bukan dari dunia nyata, melainkan dari dunia maya, tapi indahnya ukhuwah begitu terasa. Masya Allah, merekalah yang senantiasa membimbingku, mengingatkanku, dan juga menguatkanku hingga aku bisa seperi ini, hingga aku bertahan dalam hijrahku.

Jazakillaahu khairan ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar