Penat
Iya, penat memang jaga hati orang. Hati sendiri pun
masih belum mampu untuk jaga, ini lagi jaga hati orang.
Apa perlu aku kembangkan kebencianku padamu, wahai
sosok yang dulu pernah singgah dihati, walau hanya sekedar menjadi tamu. Yang
datang dan pergi kapanpun setelah semua yang kau minta, kau butuhkan dari si
pemilik rumah telah terselesaikan.
Waktu telah merekam semua kenangan yang dulu kita
kerjakan, suka duka semua ada, dan terekam jelas oleh sang mesin waktu. Allah pula yang telah menuliskan semuanya.
Skenario-Nya memang selalu indah, tapi kadang kita tak mengerti maksud dari
skenario itu.
Tertawa, menangis, gembira, terekam jelas dalam
memoriku. Dan tiba-tiba Allah memberi kita jarak yang jauh dan cukup lama, tapi
Allah segera saja menunjukkan kekuasaan-Nya.. DIA pertemukan kita kembali,
walau tidak bertatap muka langsung.
Masih ada lagi, saat
itu mungkin Allah sedang menumbuhkan kembali rasa cinta padamu dan dirinya. Allah menunjukkan lagi
kekuasaannya kepada kalian dengan cara ini, akupun hanya bisa menangis disudut
tempat gelap, tapi tidak sendiri. Tentu saja dengan ditemani Allah, Sang Pemilik
hati. DIA selalu saja menghibur wahai hati yang sedang terluka.
Aku tidak berani menyampaikan rasaku padamu, walau
hanya sekedar kata aku suka kamu,
atau aku cemburu padamu.
Sungguh aku
malu, aku tak berhak untuk itu. Untuk bicara itu padamu aku tak berhak, kita
masih terhalang oleh suatu pembatas.
Ya, kita belum halal! Mana mungkin aku seberani itu
mengetakannya padamu. Sungguh aku hanya bisa memendam itu semua, walau pahit
kurasa, dan sedih yang ku dapat. Tapi semuanya seolah-olah hilang dengan begitu
saja saat ku serahkan itu pada Sang Pemilik hati.
Kuceritakan semuanya tentang dirimu, kepada-Nya.
Kutitipkan dirimu pada-Nya. Semua kesedihan seolah sirna hanya dengan aku
ceritakan pada-Nya di sepertiga malamku. Aku bersyukur karna telah kubangunkan
diriku untuk berdiri, bersujud dan berdo’a kepada-Nya.
Aku juga bersyukur karna rasa ini masih aman. Kamu
belum tau, dan insya Allah hanya DIA saja yang mengetahuinya. Semoga saja rasa
ini tetap akan aman hingga waktu itu
tiba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar