Rabu, 18 Desember 2013

Penat



Penat
Iya, penat memang jaga hati orang. Hati sendiri pun masih belum mampu untuk jaga, ini lagi jaga hati orang.

Apa perlu aku kembangkan kebencianku padamu, wahai sosok yang dulu pernah singgah dihati, walau hanya sekedar menjadi tamu. Yang datang dan pergi kapanpun setelah semua yang kau minta, kau butuhkan dari si pemilik rumah telah terselesaikan.

Waktu telah merekam semua kenangan yang dulu kita kerjakan, suka duka semua ada, dan terekam jelas oleh sang mesin waktu. Allah pula yang telah menuliskan semuanya. Skenario-Nya memang selalu indah, tapi kadang kita tak mengerti maksud dari skenario itu.

Tertawa, menangis, gembira, terekam jelas dalam memoriku. Dan tiba-tiba Allah memberi kita jarak yang jauh dan cukup lama, tapi Allah segera saja menunjukkan kekuasaan-Nya.. DIA pertemukan kita kembali, walau tidak bertatap muka langsung.

Masih ada lagi, saat itu mungkin Allah sedang menumbuhkan kembali rasa cinta padamu dan dirinya. Allah menunjukkan lagi kekuasaannya kepada kalian dengan cara ini, akupun hanya bisa menangis disudut tempat gelap, tapi tidak sendiri. Tentu saja dengan ditemani Allah, Sang Pemilik hati. DIA selalu saja menghibur wahai hati yang sedang terluka.

Aku tidak berani menyampaikan rasaku padamu, walau hanya sekedar kata aku suka kamu, atau aku cemburu padamu
Sungguh aku malu, aku tak berhak untuk itu. Untuk bicara itu padamu aku tak berhak, kita masih terhalang oleh suatu pembatas.

Ya, kita belum halal! Mana mungkin aku seberani itu mengetakannya padamu. Sungguh aku hanya bisa memendam itu semua, walau pahit kurasa, dan sedih yang ku dapat. Tapi semuanya seolah-olah hilang dengan begitu saja saat ku serahkan itu pada Sang Pemilik hati.

Kuceritakan semuanya tentang dirimu, kepada-Nya. Kutitipkan dirimu pada-Nya. Semua kesedihan seolah sirna hanya dengan aku ceritakan pada-Nya di sepertiga malamku. Aku bersyukur karna telah kubangunkan diriku untuk berdiri, bersujud dan berdo’a kepada-Nya.

Aku juga bersyukur karna rasa ini masih aman. Kamu belum tau, dan insya Allah hanya DIA saja yang mengetahuinya. Semoga saja rasa ini tetap akan aman hingga waktu itu tiba.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar